HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan akan sesuatu terjadi. Sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan terjadi. Jadi dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan di masa depan. Suatu harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yaitu :
1. Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
2. Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu
pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
1. Ia tidak percaya pada diri sendiri.
2. Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
3. Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
4. Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
berdasarkan kalimat diatas bahwa kepercayaan itu adalah benar. dan kita harus memiliki harapan yang besar akan sesuatu supaya kita tidak mudah menyerah dan berputus asa, dengan adanya harapan kita memiliki kepercayaan bahwa segala sesuatunya pasti akan terjadi dan berjalan lancar.
Sabtu, 09 April 2011
MANUSIA DAN HARAPAN
HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan akan sesuatu terjadi. Sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan terjadi. Jadi dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan di masa depan. Suatu harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yaitu :
1. Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
2. Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu
pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
1. Ia tidak percaya pada diri sendiri.
2. Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
3. Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
4. Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
berdasarkan kalimat diatas bahwa kepercayaan itu adalah benar. dan kita harus memiliki harapan yang besar akan sesuatu supaya kita tidak mudah menyerah dan berputus asa, dengan adanya harapan kita memiliki kepercayaan bahwa segala sesuatunya pasti akan terjadi dan berjalan lancar.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan akan sesuatu terjadi. Sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan terjadi. Jadi dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan di masa depan. Suatu harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yaitu :
1. Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
2. Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu
pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
1. Ia tidak percaya pada diri sendiri.
2. Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
3. Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
4. Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
berdasarkan kalimat diatas bahwa kepercayaan itu adalah benar. dan kita harus memiliki harapan yang besar akan sesuatu supaya kita tidak mudah menyerah dan berputus asa, dengan adanya harapan kita memiliki kepercayaan bahwa segala sesuatunya pasti akan terjadi dan berjalan lancar.
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Kegelisahan merupakan suatu sikap khawatir akan sesuatu yang menyebabkan adanya perasaan tidak tenang baik dari hati maupun pikiran. Orang yang sedang gelisah dapat diketahui oleh orang lain berdasarkan tingkah laku atau gerak-gerik yang ia lakukan jika sedang situasi atau kondisi tertentu. Dan biasanya jika seseorang sedang gelisah maka akan timbul pula sikap kecemasan akan suatu hal.
Menurut ahli psikoanalisa, Sigmund Freud, ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
1. Kecemasan Kenyataan (Objektif)
Kecemasan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia
luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakann, pengalaman bahaya itu
sendiri mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di
lingkungannya.
2. Kecemasan Neurotic
Kecemasan Neurotic muncul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah (bersifat naluri). menurut Sigmund Freud
kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam, antara lain :
1. bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungan yang kira-
kira cocok. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang
hebat akan terjadi.
2. bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitit ketakutan
melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. Misalnya, seorang gadis takut memegang benda yang
terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah di analisis; ketika masih kecil dulu ia
sering diberi balon oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya, sehingga ia mendapatkan hukuman yang keras
dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet. Phobia juga dapat
diperbesar oleh kecemasan moril, oleh benda yang diinginkan tetapi ditakutkan adalah sesuatu yang melanggar ideal dari
super ego. Misalnya, seorang wanita mungkin merasakan suatu ketakutan irasional untuk diperkosa karena sebenarnya ia
ingin mendapatkan serangan seksual tapi super egonya memberontak terhadap keinginan ini. Ia takut terhadap hati
nuraninya sendiri.
3. reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas. Reaksi
gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan serangan dari kecemasan neurotis yang sangat
menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh diri sendiri. Meskipun ego dan super ego melarangnya.
3. Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, bahagia, dan kurang percaya diri.
Menurut ahli psikoanalisa, Sigmund Freud, ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
1. Kecemasan Kenyataan (Objektif)
Kecemasan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia
luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakann, pengalaman bahaya itu
sendiri mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di
lingkungannya.
2. Kecemasan Neurotic
Kecemasan Neurotic muncul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah (bersifat naluri). menurut Sigmund Freud
kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam, antara lain :
1. bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungan yang kira-
kira cocok. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang
hebat akan terjadi.
2. bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitit ketakutan
melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. Misalnya, seorang gadis takut memegang benda yang
terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah di analisis; ketika masih kecil dulu ia
sering diberi balon oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya, sehingga ia mendapatkan hukuman yang keras
dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet. Phobia juga dapat
diperbesar oleh kecemasan moril, oleh benda yang diinginkan tetapi ditakutkan adalah sesuatu yang melanggar ideal dari
super ego. Misalnya, seorang wanita mungkin merasakan suatu ketakutan irasional untuk diperkosa karena sebenarnya ia
ingin mendapatkan serangan seksual tapi super egonya memberontak terhadap keinginan ini. Ia takut terhadap hati
nuraninya sendiri.
3. reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas. Reaksi
gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan serangan dari kecemasan neurotis yang sangat
menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh diri sendiri. Meskipun ego dan super ego melarangnya.
3. Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, bahagia, dan kurang percaya diri.
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung Jawab
Tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau menanggung akibatnya.
Menurut saya, tanggung jawab merupakan akibat yang dipikul atas perbuatan yang telah dilakukannya baik sengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan setiap manusia.
Berbagai macam bentuk tanggung jawab antara lain :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada bangsa dan negara.
PENGABDIAN
Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah hal-hal yang berhubungan dengan mengabdi.
Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga. Dengan begitu,Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Macam-macam pengabdian anatara lain :
1. Pengabdian terhadap Tuhan YME
2. Pengabdian kepada Masyarakat
3. Pengabdian kepada Raja
4. Pengabdian kepada Negara
5. Pengabdian kepada Harta Benda.
PENGORBANAN
Pengorbanan merupakan pemberian untuk menyatakan kebaktiannya dengan ikhlas dan tidak mengandung pamrih.
Tanggung jawab, pengabdian dan perngorbanan merupakan suatu hal yang mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
Tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau menanggung akibatnya.
Menurut saya, tanggung jawab merupakan akibat yang dipikul atas perbuatan yang telah dilakukannya baik sengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan setiap manusia.
Berbagai macam bentuk tanggung jawab antara lain :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada bangsa dan negara.
PENGABDIAN
Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah hal-hal yang berhubungan dengan mengabdi.
Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga. Dengan begitu,Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Macam-macam pengabdian anatara lain :
1. Pengabdian terhadap Tuhan YME
2. Pengabdian kepada Masyarakat
3. Pengabdian kepada Raja
4. Pengabdian kepada Negara
5. Pengabdian kepada Harta Benda.
PENGORBANAN
Pengorbanan merupakan pemberian untuk menyatakan kebaktiannya dengan ikhlas dan tidak mengandung pamrih.
Tanggung jawab, pengabdian dan perngorbanan merupakan suatu hal yang mengikat dan tidak dapat dipisahkan.
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup merupakan suatu pegangan yang dijadikan sebagai pedoman, arahan atau tujuan untuk hidup di dunia ini. Setiap manusia memiliki pandangan hidupnya tersendiri.
Ada 4 hal yang dijadikan pedoman hidup antara lain :
1. Cita-cita, cita-cita merupakan harapan impian yang ingin diraih dengan usaha dan perjuangan diri sendiri.
2. Berprilaku baik terhadap dalam hal apapun, dapat membuat seseorang merasa damai, bahagia dan tentram.
3. Usaha atau Perjuangan, adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyakinan, keikhlasan, dan keuletan seseorang.
4. Keyakinan dan Kepercayaan, selain pandangan hidup, keyakinan dan kepercayaan juga dijadikan sebagai pedoman hidup
seseorang berdasarkan keyakinan yang dianutnya.
Pandangan hidup menurut asalnya dibagi menjadi :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi.
3. Pandangan hidup hasil renungan.
Langkah-langkah yang dibutuhkan agar kita mengarah tujuan hidup kita yang baik adalah :
1. Mengenalnya
2. Mengertinya
3. Menghayatinya
4. Meyakininya
5. Mengabdinya
6. Mengamalkannya
Pandangan hidup memiliki peran yang penting dalam kehidupan ini, karena tanpa pandangan hidup, seseorang akan tidak bersemangat untuk hidup karena ia tidak mempunyai arah dan tujuan dalam hidupnya. Dengan adanya pandangan hidup kita bisa meraih kesuksesan yang diimpikannya.
Referensi :
http://ticorich.blogspot.com/2010/11/
http://pipitembem23.wordpress.com/2011/03/02/
Ada 4 hal yang dijadikan pedoman hidup antara lain :
1. Cita-cita, cita-cita merupakan harapan impian yang ingin diraih dengan usaha dan perjuangan diri sendiri.
2. Berprilaku baik terhadap dalam hal apapun, dapat membuat seseorang merasa damai, bahagia dan tentram.
3. Usaha atau Perjuangan, adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyakinan, keikhlasan, dan keuletan seseorang.
4. Keyakinan dan Kepercayaan, selain pandangan hidup, keyakinan dan kepercayaan juga dijadikan sebagai pedoman hidup
seseorang berdasarkan keyakinan yang dianutnya.
Pandangan hidup menurut asalnya dibagi menjadi :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi.
3. Pandangan hidup hasil renungan.
Langkah-langkah yang dibutuhkan agar kita mengarah tujuan hidup kita yang baik adalah :
1. Mengenalnya
2. Mengertinya
3. Menghayatinya
4. Meyakininya
5. Mengabdinya
6. Mengamalkannya
Pandangan hidup memiliki peran yang penting dalam kehidupan ini, karena tanpa pandangan hidup, seseorang akan tidak bersemangat untuk hidup karena ia tidak mempunyai arah dan tujuan dalam hidupnya. Dengan adanya pandangan hidup kita bisa meraih kesuksesan yang diimpikannya.
Referensi :
http://ticorich.blogspot.com/2010/11/
http://pipitembem23.wordpress.com/2011/03/02/
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup merupakan suatu pegangan yang dijadikan sebagai pedoman , arahan atau tujuan untuk hidup di dunia ini. Setiap manusia memiliki pandangan hidupnya tersendiri.
Ada 4 hal yang dijadikan pedoman hidup antara lain :
1. Cita-cita, cita-cita merupakan harapan impian yang ingin diraih dengan usaha dan perjuangan diri sendiri.
2. Berprilaku baik terhadap dalam hal apapun, dapat membuat seseorang merasa damai, bahagia dan tentram.
3. Usaha atau Perjuangan, adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyakinan, keikhlasan, dan keuletan seseorang.
4. Keyakinan dan Kepercayaan, selain pandangan hidup, keyakinan dan kepercayaan juga dijadikan sebagai pedoman hidup
seseorang berdasarkan keyakinan yang dianutnya.
Pandangan hidup menurut asalnya dibagi menjadi :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi.
3. Pandangan hidup hasil renungan.
Langkah-langkah yang dibutuhkan agar kita mengarah tujuan hidup kita yang baik adalah :
1. Mengenalnya
2. Mengertinya
3. Menghayatinya
4. Meyakininya
5. Mengabdinya
6. Mengamalkannya
Pandangan hidup memiliki peran yang penting dalam kehidupan ini, karena tanpa pandangan hidup, seseorang akan tidak bersemangat untuk hidup karena ia tidak mempunyai arah dan tujuan dalam hidupnya. Dengan adanya pandangan hidup kita bisa meraih kesuksesan yang diimpikannya.
Referensi :
http://ticorich.blogspot.com/2010/11/
http://pipitembem23.wordpress.com/2011/03/02/
Ada 4 hal yang dijadikan pedoman hidup antara lain :
1. Cita-cita, cita-cita merupakan harapan impian yang ingin diraih dengan usaha dan perjuangan diri sendiri.
2. Berprilaku baik terhadap dalam hal apapun, dapat membuat seseorang merasa damai, bahagia dan tentram.
3. Usaha atau Perjuangan, adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyakinan, keikhlasan, dan keuletan seseorang.
4. Keyakinan dan Kepercayaan, selain pandangan hidup, keyakinan dan kepercayaan juga dijadikan sebagai pedoman hidup
seseorang berdasarkan keyakinan yang dianutnya.
Pandangan hidup menurut asalnya dibagi menjadi :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi.
3. Pandangan hidup hasil renungan.
Langkah-langkah yang dibutuhkan agar kita mengarah tujuan hidup kita yang baik adalah :
1. Mengenalnya
2. Mengertinya
3. Menghayatinya
4. Meyakininya
5. Mengabdinya
6. Mengamalkannya
Pandangan hidup memiliki peran yang penting dalam kehidupan ini, karena tanpa pandangan hidup, seseorang akan tidak bersemangat untuk hidup karena ia tidak mempunyai arah dan tujuan dalam hidupnya. Dengan adanya pandangan hidup kita bisa meraih kesuksesan yang diimpikannya.
Referensi :
http://ticorich.blogspot.com/2010/11/
http://pipitembem23.wordpress.com/2011/03/02/
MANUSIA DAN KEADILAN
Adil atau keadilan merupakan perlakuan seimbang antara hak dan kewajibannya bagi seseorang. Semua orang berhak mendapatkan keadilan selama yang ia lakukan adalah benar dan terdapat bukti-bukti yang kuat untuk meyakinkan orang lain bahwa yang ia lakukan adalah benar. Keadilan terdiri dari berbagai macam, yaitu :
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik
2. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andai kata Ali menerima Rp.100.000,- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.
3. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
dr. Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya. Sebagai seorang dokter ia manjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya, Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dan dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis yang saling mencintai. Bila dr. Sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi, karena dr.Sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga dr.Sukartono.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial, perbuatan dan sikap yang perlu ditumbuhkan, yakni:
A. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
B. Sikap adil terhaclap sesama. rnenjaaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
C. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
D. Sikap suka bekerja keras.
E. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Setiap orang berhak mendapatkan keadilan yang sama. Keadilan pun dapat dimulai dari lingkungan yang terkecil yaitu keluarga baru setelah itu di lingkungan sekitar. Kita harus membiasakan diri berlaku adil kepada orang lain, agar orang lain pun berlaku adil terhadap kita.
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik
2. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andai kata Ali menerima Rp.100.000,- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.
3. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
dr. Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya. Sebagai seorang dokter ia manjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya, Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dan dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis yang saling mencintai. Bila dr. Sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi, karena dr.Sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga dr.Sukartono.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial, perbuatan dan sikap yang perlu ditumbuhkan, yakni:
A. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
B. Sikap adil terhaclap sesama. rnenjaaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
C. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
D. Sikap suka bekerja keras.
E. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Setiap orang berhak mendapatkan keadilan yang sama. Keadilan pun dapat dimulai dari lingkungan yang terkecil yaitu keluarga baru setelah itu di lingkungan sekitar. Kita harus membiasakan diri berlaku adil kepada orang lain, agar orang lain pun berlaku adil terhadap kita.
Jumat, 08 April 2011
MANUSIA dan PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita yang berarti menahan atau menanggung. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia online, penderitaan artinya suatu keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung. Dan kata derita artinya sesuatu yang menyusahkan yang di tanggung dalam hati (seperti kemiskinan yang banyak sekali dialami saat ini, contohnya saja di afrika sana, banyak terjadi kematian karena mereka tak punya uang untuk membeli makanan sehari-hari sehingga banyak anak-anak disana yang kekurangan gizi lalu meninggal. Dan bisa juga penyakit, karena penyakit yang diterimanya sangat susah atau tidak bisa diobati, hal tersebut menyebabkan pukulan yang sangat keras dalam dirinya, belum juga orang di sekitarnya yang mengucilkannya, hal itu dapat menambah penderitaannya saja).
Penderitaan itu sendiri dapat dilalami secara lahir dan batin. Pada saat kita mengalami penderitaan secara lahir, maka kita akan cenderung melampiaskannya kepada fisik kita contohnya saja : ingin bunuh diri, suka menyiksa dirinya sendiri, dll. Sedangkan saat mengalami penderitaan secara batin, cenderung akan berpengaruh kepada jalan pikiran kita. Contohnya saja : karena tidak kuat mengalami hidup ini maka ia akan lebih suka menyendiri, menangis, dan lebih suka melamun memikirkan tentang penderitaan yang diterimannya, dan semakin lama orang tersebut akan mengalami kehilangan akal sehatnya (tidak waras) atau frustasi. Hal yang seharusnya dilakukan jika kita melihat orang yang disekitar kita sedang mengalami penderitaan adalah dengan kita mensupport dia agar tidak membiarkannya menerima beban yang begitu berat, dan kita juga harus menasehatinya agar lebih mendekatkan diri kepada tuhan, karena sesungguhnya penderitaan yang kita terima tersebut merupakan cobaan yang harus kita lewati agar dapat hidup kedepannya lebih baik lagi.
Siksaan merupakan cara yang dilakukan untuk menghancurkan sifat penolakan korban oleh pelakunya. Siksaan yang bersifat psikis misalnya :
- Kebimbangan : hal ini akan dialami oleh seseorang apabila ia tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil. Lamanya kebimbangan ini dapat teratasi tergantung dari kekuatan berpikir seseorang.
- Kesepian : hal ini dapat dialami seseorang yakni rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia berada di lingkungan orang ramai.
- Ketakutan : merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Apa bila ketakutan yang dialami oleh seseorang tersebut tidak pada tempatnya, maka hal ini disebut phobia. Hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi ketakutan yakni:
- Claustrophobia dan Agoraphobia : claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup sedangkan agoraphobia adalah rasa takut berada di tempat terbuka.
- Gamang : merupakan ketakutan apabila seseorang berada di tempat tinggi.
- Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap.
- Kesakitan : ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
- Kegagalan : ketakutan dari seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Jika ada pepatah kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda, sebenarnya berlaku juga dengan penderitaan yaitu : penderitaan merupakan kesenangan yang tertunda. Tapi jangan sampai membuat kita terpuruk, sekali-kali lihatlah orang yang berada di sekitar apakah bahagia atau tidak, dan sebaiknya jika ia tidak bahagia kita bisa melakukan sesuatu supaya ia menjadi bahagia..
Sekian dan terima kasih...
Langganan:
Postingan (Atom)